Senin, 22 Desember 2008

hARI iBU

kemarin hari ibu, 22 desember 2008....
setiap perempuan pasti menjadi seorang ibu,,,bagi yg berminat sechh......
aku sayang dengan ibunda begitu pun dengan ayahanda,,,,
tapi ko kerjaan gw berantem mulu ya????
oh,,,berarti caraku mengungkapkan rasa sayang adalah dengan berbeda pendapat.
ibu adalah arah segala harap dan muara setiap maaf.....
karena ibu adalkah gerbang yang mengantarkan kita pada kehidupan yag kita nikmati saat ini.
jadi sayangilah iu karena dia adalah mentari yang tak akan pernah redup, rembulan yg memberikan keindahan dan udara yg berhembus halus,
ibu tak terungkap dengan syair bahkan pengorbanan ibu hanya akan terasakan apabila kita nanti m enjadi seorang ibu.....
TUhan memberikan tempat terindah pada seorang manusia dalam mencapai puncak kehidupan yg sesungguhnya bukan dilangit ketujuh atau tempat tertinggi dalam kekuasaan manusia tapi dibawah telapak kaki seorang ibu
Aku sayang IBU

hARI iBU

Selasa, 09 Desember 2008

Aku dan Para Lelakiku…

Seni kehidupan adalah mengatasi masalah ketika ia muncul, bukannya menghancurkan semangat dengan hal-hal yang terlalu jauh didepan.

Kerap kali cinta kita butuhkan untuk sekedar menguatkan kita dalam suasana tak ramah,,kadang cinta seperti ini berharga dan membuat para pelakunya rela berkorban apa saja…yang jelas semuanya atas nama cinta, sehingga pemerkosaan pun terjadi atas nama cinta!!!!

Lalu bagaimana denganku dan para lelakiku yang kini tiba-tiba hadir dalam setiap detik kehidupanku,,,
Betapa naifnya aku saat berfikir mereka tertarik dengan apa yang ada pada diriku, ya tidaklah,,,,bukan karena aku yang menarik tapi keadaan memaksa mereka untuk selalu bertemu aku..walau sebenarnya hati tak ingin, aku tahu para lelakiku ini punya kehidupan sendiri yang tak bisa aku campuri,,,

Kamu bingung aku berbicara apa? Aku sedang berbicara tentang cinta yang abstrak kemudian menjadi absurd lalu berubah menjadi cerita kelam. aku parah dalam hal luka, aku professional dalam hal penderitaan. Kacau benar hidupku sekarang, dikelilingi manusia munafik, tak berpendirian, sarat kepentingan bahkan yang sama sekali tak tahu tujuan apa dia hidup. Aku saja lieur dengan nasibku lima tahun kedepan jika komunitas yang aku rambah saat ini seperti itu. Tapi sudahlah tak usah pikirkan masa depan karena hanya akan membuat hari-hari kita semakin tak ada dan sibuk mengejar ambisi. Walau cita-cita itu penting, tapi aku tak akan membiarkan cinta membutakanku pada sebuah kenyataan real yang aku hadapi sekarang. Biarkan semuanya absurd dan tak jelas tapi tidak dengan keyakinan yang aku miliki sekarang. Bahwa para lelakiku tak sekejam monster yang tega menerkamku dengan sikap manis tapi menelanku dengan nafsu memburu. Biarkan para lelakiku ini menikmati hidupnya dengan caranya sendiri, yang jelas mereka ada untuk sekedar menguatkan keyakinan bahwa aku ini memang perempuan. Bukan makhluk dengan kelamin ganda. Owh…tidak aku memang perempuan, cantik dan bertakwa bahkan walau sebenarnya orang cantik tak akan bilang dirinya cantik dan orang bertakwa tak akan bilang bahwa dirinya bertakwa.

Meski aku dengan para lelakiku senantiasa bertemu tapi tak akan kubiarkan mereka menjamah bagian tersensitif yang aku miliki yaitu perasaanku. Biarlah mereka hanya tahu aku ini batu, gila, tak rasional, seksi bila dibandingkan dengan nenek-nenek mereka, atau bahkan manja dan arogan. Biarkan mereka hanya menikmati pembicaraan ngawurku tetapi tidak dengan tubuhku. Karena aku tak mau terjatuh dalam kenistaan dengan para lelakiku.

PARA PELACUR ORGANISASI

kadang mengutarakan ambisi terlalu awal adalah tindakan konyol. Mendedahkannya terlalu dini pada tawa dan kesinisan dunia dapat menghancurkan ambisi itu sebelum sempat terlahirkan dengan benar. Namun, kadang kebalikannya yang terjadi, dan tindakan melisankan itu justru membuatnya tiba-tiba terasa mungkin terjadi, bahkan dapat terbayangkan.”

Sebenarnya siapa yang hidup untuk orang lain? Atau orang lain hidup untuk dirinya? Karena ternyata sesungguhnya tak ada siapa yang hidup untuk siapa melainkan setiap individu itu hidup untuk kepentingan dirinya sendiri. Banyak orang berbicara bahwa sebagai manusia kita butuh untuk berdialektika dan berinteraksi dengan orang lain melalui organisasi,,,,

Esensi zaman dulu mungkin ia, ketika orang terjun dalam ranah pergerakan atau perhimpunan atau perkumpulan atau apapun itu semuanya datang dan masuk atas dasar sebuah asas kesamaan akan nasib dan terjun untuk belajar,,,tapi kini orang yang masuk dan terlibat dalam sebuah dunia yang dinamakan organisasi hanya untuk memuaskan kepentingannya, untuk meraih kekuasaan atau mencari penghidupan. Bukan untuk menghidupkan sebuah organisasi tapi mencari hidup di organisasi. Bagaimana tidak jika diskusi hanya sebatas onani wacana yang terungkap hanya dalam forum dan buyar dalam realitas…

Semua berburu untuk menjadi anggota dari sebuah organisasi besar dengan tujuan bahwa banyak orang berhasil disana dengan keyakinan diwaktu berikutnya ia yang akan mengikuti jejak keberhasilan itu..tak ada yang salah ketika semua berangkat dari keinginan suci untuk membangun dan mengembangkan potensi diri, tapi menjadi salah ketika untuk sebuah keinginan dan egoisme pribadi tak melirik kanan kiri berambisi dalam kekuasaan tanpa melihat teman atau saudara tindas sana tindas sini.
Diwaktu lain dia berbaju ungu, saat ungu romantic dengan keadaan. Diwaktu lain dia menjadi hijau saat hijau penuh kesuburan dan basah dengan keuntungan, lalu kemudian dia menjadi kuning saat terbuang dari komunitas. Dia bisa berganti baju dan kelamin kapan saja sesuai selera dan menu kesenangan yang ia suka. Yang ada dipikiran manusia jenis ini adalah bisa hidup dimanapun ia ada, apa perdulinya dengan idealisme karena toh idealisme hanyalah sebuah paham yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi kebanyakan.

Dan orang itu ternyata menjadi mayoritas kini, entahlah pendidikan politik yang terlalu dini disebar luaskan tanpa proses pada masyarakat membuat semua orang kini banting stir beralih profesi menjadi calo-calo organisasi. Apa itu???
Apa bedanya aktivis organisasi macam ini dengan pelacur???
Kadang-kadang ia memasang tarif murah saat tidak laku, lalu tiba-tiba memasang tarif tinggi ketika berhadapan dengan hidung belang ber-uang banyak. Nyambung atau tidak, pelacur lebih berharga ketimbang manusia munafik. Dan aku kini berada dalam komunitas itu,,,yang katanya memperjuangkan nasib bangsa kelak, tapi realitas kini merubah pola pikir yang tadinya bersih bisa jadi kotor, dan yang tadinya kotor makin sulit untuk dibersihkan.

Ketika ada orang benar sendirian dalam kebejatan yang mayoritas ia hanya bisa terdiam dan tersiksa sendiri dengan idealismenya. Tilik saja Cicero dalam perjalanan karir politik “perjalanan kepuncak dalam dunia politik sering mengurung orang dengan sesama penumpang yang tidak menyenangkan, sering memperlihatkan pemandangan yang aneh”. Terjebak dan tetap tak bisa kembali pada keadaan semula sehingga yang terjadi adalah meneruskan semuanya tanpa perlawanan dan ikut menikmati permainan.

Semuanya pemain sandiwara, entah dia aktivis, tokoh agamis, politikus bahkan tikus betulan sekalipun semuanya tetap pemain sandiwara. Tetapi sehebat apa dia bermain tidak tergantung pada pengalaman yang dilewatinya. Karena tetap saja pemain sandiwara yang hebat sebanyak apapun pengalamannya, selalu dicekam kekhawatiran ketika naik panggung.
Powered By Blogger

playboy

playboy

buricak burinong

buricak burinong
kukupu lucu meureun....

Mengenai Saya

Foto saya
Saya... perempuan yang baik hati, supel, tapi kadang nyebelin... seorang mahasiswi hukum. yang mengalami kecelakaan sejarah karena salah masuk jurusan.... tapi... karena kecelakaan sejarah itu aku tahu banyak hal yang sebelumnya tak pernah terbersit difikiranku.. berminat jadi teman??? kirim email aza langsung

apa pendapatmu tentang hidup???

full house

full house
ji eun sama hyong jay butuh waktu buat memahami arti dari yang sudah terjadi. intinya.....ya..gitu lah!!!!!

NU pisan

NU pisan
tanyakan pada dunia kenapa harus ada Nahdlatul Ulama

Hadrotus Syaikh

Hadrotus Syaikh
Hasyim Asy'ari

IPPNU

IPPNU
saudara organisasiku

terserah

terserah
aku dilahirkan,,,aku dibesarkan..aku dididik..bukan untuk menghancurkan dunia dan menjadi racun dunia. tapi aku datang untuk memahami ke-AKU-anku. aku datang hanya untuk singgah, ikut menorehkan tinta peristiwa hidupku diatas kertas putih kehidupan.

it's me!!!!

it's me!!!!